Indonesia berduka, salah satu kuncen paling terkenal diberitakan meninggal dunia hari ini. Mbah Marijan sang kuncen Gunung Merapi diduga kuat tewas terkena hawa panas wedhus gembel. Wakil Ketua DPR Prito Budi Santoso turut berduka atas meninggalnya kuncen sekaligus bintang iklan minuman berenergi ini.
"Saya bangga beliau (Mbah Maridjan) menepati janjinya menjaga Merapi sampai ajal," kata Priyo di gedung DPR, Jakarta, Rabu 27 Oktober 2010.
Menurut mantan Ketua Fraksi Golkar ini, Mbah Maridjan yang memiliki nama lengkap Mas Penewu Suraksohargo ini, berjanji akan menjaga Merapi sampai akhir hayat. Dan itu terjadi.
"Kita patut berterima kasih. Kami beri apresiasi pada dia, kita semua berutang budi pada mereka," kata Priyo yang kali ini enggan berkomentar soal politik karena Indonesia sedang berduka dengan banyak bencana.
Bagi Priyo, juru kunci Merapi yang ditunjuk Keraton Yogyakarta sejak 1982 itu merupakan sosok yang fenomenal. Bahkan, pria berusia 83 tahun yang jasadnya ditemukan sedang dalam posisi sujud itu dikagumi karena prinsip-prinsip yang dianutnya.
"Mbah Maridjan citra murni dari orang desa biasa yang kemudian terangkat, dan fenomenal," ujar dia.
Mbah Maridjan meninggal dunia bersama 25 orang lainnya di Desa Kinahrejo, Sleman, DIY. Maridjan ditemukan di kamar tidurnya kediamannya. Selain Mbah Maridjan, Redaktur Senior VIVAnews.com Yuniawan Wahyu Nugroho termasuk korban yang meninggal dunia.
Menurut mantan Ketua Fraksi Golkar ini, Mbah Maridjan yang memiliki nama lengkap Mas Penewu Suraksohargo ini, berjanji akan menjaga Merapi sampai akhir hayat. Dan itu terjadi.
"Kita patut berterima kasih. Kami beri apresiasi pada dia, kita semua berutang budi pada mereka," kata Priyo yang kali ini enggan berkomentar soal politik karena Indonesia sedang berduka dengan banyak bencana.
Bagi Priyo, juru kunci Merapi yang ditunjuk Keraton Yogyakarta sejak 1982 itu merupakan sosok yang fenomenal. Bahkan, pria berusia 83 tahun yang jasadnya ditemukan sedang dalam posisi sujud itu dikagumi karena prinsip-prinsip yang dianutnya.
"Mbah Maridjan citra murni dari orang desa biasa yang kemudian terangkat, dan fenomenal," ujar dia.
Mbah Maridjan meninggal dunia bersama 25 orang lainnya di Desa Kinahrejo, Sleman, DIY. Maridjan ditemukan di kamar tidurnya kediamannya. Selain Mbah Maridjan, Redaktur Senior VIVAnews.com Yuniawan Wahyu Nugroho termasuk korban yang meninggal dunia.
(http://nasional.vivanews.com/news/read/185247-mbah-maridjan-menjaga-merapi-sampai-ajal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar